A. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan keluarga yang berkunjung ke poliklinik jiwa RS Grhasia mampu memahami apa peranya dalam mencegah kekambuhan penderita gangguan jiwa di rumah dengan ide bunuh diri.
2. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 X 30 menit diharapkan keluarga yang berkunjung ke poliklinik jiwa RS Grhasia dapat:
a. Menyebutkan pengertian bunuh diri
b. Menyebutkan rentang respon bunuh diri
c. Menyebutkan sebab orang mau bunuh diri
d. Menyebutkan tanda dan gejala orang yang mau bunuh diri
e. Menyebutkan faktor yang dapat mempengaruhi kekambuhan klien
f. Memahami kiat/cara mengatasi pada pasien yang mau bunuh diri
g. Menyebutkan apa saja peran keluarga dalam mencegah kekambuhan penderita ganggua jiwa dengan rencana bunuh diri di rumah
B. GARIS BESAR MATERI
a. Pengertian bunuh diri
b. Menyebutkan rentang respon bunuh diri
c. Penyebab orang bunuh diri
d. Tanda dan gejala bunuh diri
e. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekambuhan
f. Kiat atau cara mengatasi pada pasien yang mau bunuh diri
g. Peran keluarga dalam mencegah kekambuhan penderita ganggua jiwa dengan rencana bunuh diri rumah
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
NO | KEGIATAN | PENYULUH | PESERTA | WAKTU |
1 2 3 | Pembukaan dan salam Penyampaian materi Penutup dan salam | Menyampaikan salam Menjelaskan tujuan Apersepsi Menyampaikan materi: ~ Pengertian bunh diri ~ Menyebutkan rentang respon bunuh diri ~ Penyebab orang bunuh diri ~ Tanda dan gejala bunuh diri ~ Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekambuhan ~ Kiat atau cara mengatasi pada pasien yang mau bunuh diri ~ Peran keluarga dalam mencegah kekambuhan penderita ganggua jiwa dengan rencana bunuh diri rumah Tanya jawab Menyimpulkan hasil materi Menyampaikan salam | Menjawab salam Mendengarkan Memberi respon Mendengarkan dan memperhatikan Menjawab Mendengarkan Menjawab salam | 3 menit 15 menit 12 menit |
D. METODE
~ prolog
~ Ceramah
~ Tanya jawab
D. MEDIA
Flif chart
Leaflet
Naskah dialog
E. SETTING TEMPAT
Peserta duduk di kursi tunggu
Penyaji didepannya
F. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Grieska FI Rotti
2. Penyaji : Nurmah R dan Anna TW
3. Observer : Arief Suryanto
4. Fasilitator : Lisa Musharyanti
G. EVALUASI
1. Kegiatan : Jadwal, alat bantu atau media, pengorganisasian, proses penyuluhan
2. Hasil penyuluhan : memberi pertanyaan pada pasien dan keluarga yang mengikuti penyuluhan di poliklinik jiwa RS grhasia tentang :
a. Apa pengertian bunuh diri
b. Menyebutkan rentang respon bunuh diri
c. Apa penyebab orang bunuh diri
d. Apa tanda dan gejala bunuh diri
e. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kekambuhan
f. Apa kiat atau cara mengatasi pada pasien yang mau bunuh diri
g. Apa peran keluarga dalam mencegah kekambuhan penderita ganggua jiwa dengan rencana bunuh diri rumah
H. SUSUNAN ACARA
NO | WAKTU | ACARA | PETUGAS |
1. 2. 3. 4. | 09.00 -09.05 09.05 – 09.15 09.15 – 09.25 09.25 – 09.30 | Pembukaan Prolog Penyampaian materi Diskusi dan penutup | Greiska FI Rotti Tim Nurmah R dan Anna Lisa Musharyanti |
Lampiran materi
PERAN KELUARGA
DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN
PENDERITA GANGGUAN JIWA DENGAN IDE BUBUH DIRI
DI RUMAH
Pengertian bunuh diri
Adalah setiap aktivitas/perilaku yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian. Aktivitas/perilaku ini ada dua macam; 1. Perilaku langsung dan 2. Perilaku tidak langsung.
Rentang respon bunuh diri
Bentuk perilaku bunuh diri tidak langsung
Ø Merokok
Ø Mengebut
Ø Berjudi
Ø Tindakan kriminal
Ø Rekreasi beresiko tinggi
Ø Penyalahgunaan zat
Ø Perilaku yang menimbulkan stress; menunda pekerjaan
Ø Ketidakpatuhan pada tindakan medik
Penyebab orang bunuh diri
a. Pada anak:
· Pelarian dari penganiayaan atau perkosaan
· Situasi keluarga yang kacau
· Perasaan tidak disayang atau terlalu dikritik
· Gagal sekolah
· Takut atau dihina di sekolah
· Kehilangan orang yang disayangi
· Dihukum orang lain
b. Pada remaja:
· Hubungan interpersonal tidak bermakna
· Sulit mempertahankan hubungan interpersonal
· Pelarian dari penganiayaan fisik atau perkosaan
· Perasaan tidak dimengerti oleh orang lain
· Kehilangan orang yang dicintai
· Keadaan fisik
· Masalah dengan orang tua
· Masalah seksual
· depresi
c. Pada mahasiswa:
· ideal diri terlalu tinggi
· cemas akan tugas akademik yang terlalu banyak
· kegagalan akademik
· kompetisi untuk sukses
d. Pada lansia:
· Perubahan status dari mandiri menjadi tergantung
· Penyakit penurunan fungsi
· Perasaan tidak berarti di masyarakat
· Kesepian – isolasi sosial
· Kehilangan ganda (kerja, kesehatan, pasangan hidup)
· Sumber hidup berkurang
Tanda dan gejala bunuh diri
1. Ancaman bunuh diri
Peringatan verbal atau non verbal. Ancaman yang muncul menunjukkan ambivalensi seseorang tentang kematian.
2. Upaya bunuh diri
Semua tindakan yang dilakukan individu, diarahkan pada diri sendiri dan dapatr mengarah pada kematian jika tidak dicegah.
3. Bunuh diri
Mungkin terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan atau diabaikan.
Faktor-faktor Yang dapat Menyebabkan Kekambuhan pada Penderita gangguan jiwa:
Dari penderita
Ø Kepatuhan pengobatan yang kurang
Ø Tipe kepribadian ( tertutup atau terbuka)
Ø Masalah yang dihadapi selama dirumah.
Keluarga dan lingkungan
Ø Penolakan terhadap penderita gangguan jiwa seperti pengucilan, diejek,tidak diterima.
Ø Komunikasi tidak terbuka, tidak melibatkan penderita dalam pergaulan.
Ø Kurang atau tidak memberikan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan penderita, kurang memberikan pujian terhadap kemampuan positif penderita.
Kurang pengetahuan keluarga tentang pola perilaku penderita dan penangananya, pengawasan minum obat
Apa kiat atau cara mengatasi pada pasien yang mau bunuh diri
- Tindakan primer
- Pengembangan sikap positif
- Penanganan stress
- Peningkatan hubungan interpersonal
- Pendidikan kesehatan
- Tindakan sekunder
- Melindungi
- Meningkatkan harga diri
- Menguatkan koping konstruktif
- Menggali perasaan
- Menggerakkan dukungan sosial
- Tindakan tersier
- Mencegah bahaya lebih lanjut
- Rehabilitasi
Peran keluarga dalam upaya pencegahan kekambuhan penderita gangguan jiwa di rumah:
1. Memberikan perhatian dan rasa kasih sayang dan penghargaan sosial kepada pasien.
2. Mengawasi kepatuhan pasien dalam minum obat.
Alasan penderita gangguan jiwa harus minum obat secara teratur:
Ø Untuk memacu atau mengahambat fungsi mental yang terganggu
Ø Memperbaiki kondisi pasien.
Kiat pada pasien yang menolak minum obat:
· Buat kesepakatan dengan penderita (membuat jadwal minum obat)
· Menjelaskan manfaat pengobatan bagi pasien, serta akibat jika lupa atau menolak minum obat
· Modifikasi pemberian obat, bersama sama saat makan buah atau dicampur dengan makanan.
· Berikan pujian langsung pada pasien saat mempunyai keinginan sendiri untuk minum obat
3. Bantu pasien untuk selalu berinteraksi dengan lingkungan
4. Beri kegiatan yang positif untuk mengisi waktu pasien dirumah.
5. Jangan biarkan pasien menyendiri, libatkan dalam kegiatan sehari-hari.
6. Memberikan pujian jika pasien melakukan hal yang positif.
7. Jangan mengkritik pasien jika pasien melakukan kesalahan.
8. Menjauhkan pasien dari pengalaman atau keadaan yang menyebabkan penderita merasa tidak berdaya dan tidak berarti
9. membawa pasien untuk kontrol rutin kepelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Shives, L.R, 1998, Basic Concept Of Psyciatric Mental Health Nursing,
Razali, M.S dkk, 1997, Health Education and Drug Counseling for Schizophrenia, IMJ. Vol. 4 No. 3, pp 187-189
Tim Penyusun buku pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa I, 2000, keperawatan Jiwa : Teori dan tindakan keperawatan,